Teknogim - Kita tahu bahwa keseharian kita saat ini tidak bisa dilepaskan dari yang namanya smartphone. Tidak bisa dipungkiri bahwa smartphone adalah setengah dari kehidupan kita (walau terkesan berlebihan tapi seperti itu kenyataannya).

Kita membutuhkan smartphone untuk berbagai hal seperti berkomunikasi baik dengan rekan atau keluarga, hiburan seperti menonton video atau bermain game sampai ke hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan kita.

Semua aktifitas tadi tentunya akan menyita waktu pemakaian dan juga yang namanya baterai. 

Semakin padat dan sering kita menggunakan smartphone untuk aktifitas keseharian kita maka semakin sering pula smartphone kita bertemu dengan colokan charger. 

Kunjungi juga: Info Teknologi Gadget

Nah untuk itu pada kali ini saya akan memberikan sedikit informasi tentang cara mengisi ulang (charging) smartphone yang baik dan benar.

Kenapa anda perlu memperhatikan cara ngecas smartphone anda?

Walau terdengar sepele namun kebiasaan cara charging smartphone yang tidak benar dalam jangka waktu lama akan berdampak buruk bagi baterai (seperti memperpendek usia baterai)dan kasus smartphone yang meledak dimana kasus terbanyak ketika smartphone itu di cas.

Hal yang pertama perlu anda perhatikan!

Tidak Perlu Charge 8 Jam Lebih Untuk Smartphone Baru

Mungkin anda pernah mendengar bahwa handphone yang baru dibeli (baru buka dari dus) belum pernah dicas maka kita perlu melakukan cas selama 8 jam terlebih dahulu sebelum menggunakannya. 

Hal ini sudah tidak berlaku untuk smartphone jaman sekarang. Hal itu memang ada benarnya untuk ponsel jaman dulu yang masih menggunakan baterai jenis NICD dan NiMH

Untuk smartphone jaman sekarang yang sudah menggunakan 2 jenis baterai li-po dan li-ion anda cukup charge baterai hingga 100% dan bisa langsung menggunakannya.

Hindari Penggunaan Hingga Baterai Benar-Benar Habis

Jika anda sudah menerima pemberitahuan baterai smartphone anda dibawah 20% maka itulah waktunya anda untuk mengisi daya smartphone anda. 

Mengabaikan notifikasi baterai lemah dan menggunakan smartphone hingga mati atau baterai 0% adalah semua kesalahan besar yang bisa memperpendek usia baterai.

Kita tahu 2 jenis baterai smartphone yang digunakan di pasaran yaitu Li ion dan Li poly. Faktanya kedua jenis baterai ini akan kehilangan sebagian kecil dari kapasitasnya jika anda menggunakannya hingga dibawah 15% atau bahkan sampai 0%.

Untuk itu segeralah melakukan proses charging ketika baterai smartphone anda berada di 20%. 

Hindari Charging Smartphone Semalaman atau Mengisinya Hingga Penuh

Tidak melakukan cas sambil ditinggal tidur atau ngecas semalaman karenan nanti bocor baterainya. Untuk pernyataan hal tersebut jelas salah dan mitos. 

Hal tersebut hanya berlaku untuk ponsel jaman dulu untuk jaman sekarang smartphone sudah tidak ada kata overcharge atau baterai bocor karena ditinggal tidur semalaman.

Smartphone jaman sekarang sudah dilengkapi dengan fitur auto cut daya listrik ketika smartphone tersebut terisi penuh. Ketika baterai sudah penuh maka daya listrik yang masuk akan terputus dan smartphonepun tidak mengalami overcharge ataupun panas berlebih.

Hal tersebut benar adanya.

Namun melakukan charge smartphone semalaman itu sama artinya anda mengisi baterai smartphone anda sampai penuh bukan?

Selain segera melakukan charge ketika baterai lemah (tidak membiarkan dibawah 15% atau bahkan habis) anda juga bisa memperpanjang usia baterai dengan tidak melakukan charge baterai hingga 100%.

Melakukan charge hingga benar-benar penuh (100%) hanya akan membuat baterai bekerja keras untuk mengisi penuh sehingga suhunya meningkat kita tahu cell baterai (baik li-po ataupun li-tium) sangat sensitif terhadap panas. Panas atau suhu tinggi hanya akan memperpendek usia baterai.

Sebagai contoh saja kita ambil dari mobil listrik tesla dimana secara default hanya mengizinkan pengguna melakuakan pengisian maksimum 90% dan merekomendasikan untuk sebisa mungkin baterai berada diatas 20% (waktu untuk charger).

Selain itu teknologi fast charging yang diterapkan beberapa smartphone juga bekerja optimal untuk pengisian daya hingga 80% setelah itu maka kecepatannya akan menurun.

Kunjungi juga: Info Game

Yang terbaik adalah anda melakukan charge sebelum baterai kurang dari 20% dan berhenti di 80% atau 90% hal ini selain untuk memperpanjang usia baterai juga efisiensi waktu pengisian yang optimal.

Memang secara kapasitas tidaklah maksimal terisi semuanya, namun ada teknologi fast charging yang membuat pengisian baterai lebih cepat.

Hindari Penggunaan Berat Saat Masih Dicharge

Hal terbaik ketika smartphone anda sedang dicas adalah menunggunya dan menggunakannya ketika sudah siap atau terisi.

Namun karena kita tahu bahwa kita tidak bisa lepas dari smartphone maka menunggu sebentar adalah hal yang sulit saya rasa.

Kenapa ada yang bilang tidak boleh pakai smartphone saat charge nanti baterai cepat rusak ataupun meledak.

Hal tersebut tidak sepenuhnya benar dan tidak sepenuhnya salah karena saat proses charge karena adanya arus listrik masuk maka suhu smartphone akan sedikit naik atau hangat (wajar) namun jika barengi dengan penggunaan smartphone untuk keperluan yang berat misal bermain game

Maka yang terjadi suhu akan semakin meningkat selain panas dari baterai karena proses charging juga panas dari SoC (CPU & GPU) yang bekerja. So panasnya double ini akan membuat smartphone anda menjadi panas.

Faktanya umur baterai jenis li-po dan li-ion (yang digunakan smartphone) akan mengalami penurunan kapasitas penyimpanan dayanya jika digunakan dalam suhu tinggi.

So kesimpulannya jika smartphone anda terasa panas saat dicharge maka jangan digunakan dulu (kalau bisa malah dimatikan agar suhunya turun), kalau tidak panas bisa dan butuh banget pakai smartphone maka bisa dipakai untuk melakukan hal ringan seperti membalas chatting atau sosial media (kalau game, perlu diperhatikan suhunya tadi) karena tidak semua smartphone punya sistem pendingin yang baik.

Gunakan Kepala Charger dan Kabel Original atau Berkualitas

Menggunakan charger original dari bawaan smartphone adalah hal yang benar anda lakukan agar usia baterai smartphone anda lebih tahan lama. Charger beserta kabel bawaan atau asli pabrikan smartphone tentunya sudah memenuhi standar yang mereka butuhkan.

Mulai dari berapa tegangan listrik yang diberikan (voltase, ampere), kestabilan, dan standar kualitas lainnya.

Walaupun begitu tidak jarang kasus dari kita menghilangkan charger atau dan bersama kabel datanya sekalian. Kalaupun tidak hilang mungkin saja rusak karena faktor pemakaian. Hal tersebut sangatlah wajar.

Nah kalau begini kondisinya tentunya kita perlu charger dan kabel baru bukan? sauamhmua tidak semua pabrikan smartphone menjual charger dan kabel data mereka secara terpisah. 

Untuk itu tidak ada salahnya anda membeli charger pihak ketiga dengan merk lain, tentunya dengan syarat harus berkualitas.

Pastikan nilai input dan output charger baru anda sesuai dengan charger lama. Jangan membeli yang murah yang kw-kw yang sering kita temui dijalanan. Anda bisa menonton review charger berupa video di youtube ataupun artikel. Yang terpenting perhatikan angka 5volt berapa ampere (outputnya) jangan sampai dibawah yang anda butuhkan.

Anda boleh menggunakan charger dengan output diatas kebutuhan smartphone anda, itu tidak akan merusak smartphone karena toh nantinya smartphone hanya akan menerima daya sesuai kebutuhan dan kemampuannya.

Anda bisa memperhatikan seperti brand (brand charger mana yang memang berkualitas) dan juga garansi yang mereka berikan.

Setelah memperhatikan semua hal diatas lalu bagaimana untuk cara yang baik dan untuk mengecas smartphone kita?

Rangkuman Cara Charging Smartphone yang Baik dan Benar

  1. Segera charging smartphone anda ketika muncul notifikasi baterai lemah atau diangka 20%, kalau bisa jangan sampai dibawah 20% sudah dicharge itu lebih baik akan memperpanjang usia baterai.
  2. Lakukan charging saat smartphone dalam kondisi dingin. Jika smartphone anda habis gunakan aktifitas berat maka diamkan sebentar agar suhunya turun baru anda charge, hal ini untuk mempenjangan usia baterai. Karena baterai smartphone sangat sensitif terhadap suhu tinggi.
  3. Sebisa mungkin tidak melakukan aktifitas berat yang membuat smartphone panas saat di charge. Kalau bisa didiamkan saja malah lebih baik lagi.
  4. Gunakan kepala charger dan kabel data original ataupun jika menggunakan yang tidak bawaan pabrikan pastikan itu berkualitas dan sesuai output yang diperlukan.
  5. Terlebih dulu mencolokan kepala charge ke colokan listrik baru kabel data ke smartphone. Hal ini agar arus listrik yang masuk sudah distabilkan oleh charger. Sebaliknya ketika selesai cabut dari kabel ke smartphone dulu baru kepala charger.
  6. Charger jangan sampai penuh cukup diangka 80-90% agar baterai tidak cepat rusak karena proses pengisian 80% keatas cukup berat bagi cell baterai itu sendiri. Cukup diangka 80-90% dan tentunya jangan ditinggal tidur.

Mungkin itu dulu sedikit informasi yang bisa saya bagikan tentang cara untuk melakukan charge yang baik dan benar. Anda mungkin bisa mengabaikan hal ini jika anda bisa menganti baru smartphone anda setiap tahunnya, namun buat yang tidak dan tidak ingin keluar biaya tambahan untuk mengganti baterai baru bisa mempraktekan hal-hal yang saya jelaskan diatas.