Blog Militer - Ekskalasi politik dunia pada tahun 1960 begitu intens dan penuh dengan ketidakpastiaan. Penerapan politik liberal dengan sistem multi partai teryata kondusif terhadap persaingan karena konflik yang mengarah pada perebutan kekuasaan dan kedudukan dalam pemerintahan.

Tidak ingin ideologi pancasila harus tergadaikan maka tercetuskan lemhannas republik indonesia. Ide pendirian lembaga ini mulai dicetuskan pada 1962 dan terus dimatangkan pada akhirnya lemhannas resmi berdiri pada 20 Mei 1965.

Dalam perjalanan sejarahanya lemhannas sempat menjadi lembaga pertahanan nasional yang berada langsung dibawah presiden. Seiring waktu sesuai keppres no. 60 tahun 1983 kembali menjadi lembaga ketahanan nasional yang berada di bawah panglima abri.

Sesuai keppres no.4 tahun 1994 tentang lembaga ketahanan nasional yang berkedudukan dibawah menteri pertahanan dan keamanan nasional. Lemhannas merupakan lembaga tingkat nasional dalam mengembangkan, memantapkan dan memasyarakatkan wawasan nusantara dan ketahanan nasional.

Akhirnya berdasarkan keppress no 42 dan 43 2001 kedudukan dan struktur organisasi berubah sebagai lembaga pemerintah no departemen yang bertanggung jawab langsung kepada presiden republik indonesia.

Pada 13 juli 2006 sesuai perperes no 67 tahun 2006 dengan berpedoman 11 prinsip pembaruan diadakan revitalisasi dan restrukturisasi lemhannas menjadi lembaga pemerintah non departemen khusus yang dipimpin oleh gubernur dengan kedudukan setingkat menteri.

Sebagai sebuah lembaga yang turut dalam dunia pendidikan mempunyai visi: menjadi lembaga berkualitas kredibel, dan berkelas dunia (word class instition) dalam bidang ketahanan nasional. 

Lemhannas juga memiliki misi: 

  1. Menyelanggarakan pendidikan kader pimpinan tingkat nasional yang berkarakter sesuai dengan paradigma nasional.
  2. Menyelanggarakan pengkajian strategis sebagai masukan Presiden dalam pengambilan kebijakan (think tank). 
  3. Melaksanakan pemantapan nilai-nilai kebangsaan yang terkandung dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, nilai-nilai Pancasila serta nilai-nilai Kebhinnekaan Tunggal Ika dalam rangka pembinaan kepada masyarakat.

Dalam melaksanakan tugas tersebut lemhannas menyelenggarakan program pendidikan reguler angkatan, program pendidikan singkat angkatan. Program tersebut diperuntukan bagi kader-kader pimpinan tingkat nasional yang berasal dari pejabat senior terpilih dilingkungan TNI, POLRI maupun sipil. 

Sebagai lembaga kajian strategis lemnahannas RI juga melakukan pengajian berbagai permasalahan strategi dalam lingkup regional, nasional maupun internasional. Baik dibidang geografi, sumber kekayaan alam, demografi, ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan.

Selain itu Lemhannas juga menggelar kegiatan lain seperti program pemantapan pimpunan daerah angkatan. Harmonisasi dan pemantapan nilai-nilai kebangsaan bagi DPR RI, DPD RI, dan DPRD Provinsi/Kabupaten/Kota seluruh Indonesia.

Dialog kebangsaan dan pemantapan nilai-nilai kebangsaan bagi berbagai kalangan dan komponen bangsa serta training of trainer bagi tenaga pendidikan, pengajar dan pembina dari setiap tingkat pendidikan.

Dalam rangka meningkatkan kerjasama dan tukar-menukar informasi lemhannas senang tiasa menerima kunjungan tamu-tamu dari negara sahabat baik pejabat sipil maupun militer. Dengan amanat dan harapan yang dipercayakan oleh negara dan masyarakat, lemhannas RI kini terus membangun, memperkuat kapasitas dan kapabilitasnnya dengan 11 prinsip pembaruan.

Kemanjuan bangsa dan negara Indonesia dimasa yang akan datang terletak dipemimpin yang handal memiliki wawasan dan pemikiran yang komprehensif serta mampu memahami dan mengimplementasikan geo politik dan geo strategis Indonesia.

Itulah peran dan fungsi strategis lemhannas sebagai kawah candra dimuka kader-kader pimpinan nasional.